Mewaspadai Virus Zika di Sekitar Kita

Advertisement


Merebaknya wabah virus Zika di beberapa negara telah menjadi perhatian banyak kalangan. Pakar penyakit menular dari Amerika Serikat, Daniel R Lucey dan Lawrence O Gostin menyerukan kepada WHO agar membentuk komite darurat untuk penanggulangan wabah virus Zika. WHO harus belajar dari kasus virus Ebola yang menewaskan 11.000 orang.

Direktur Kedaruratan WHO Dr Bruce Aylward mengatakan 20 persen penduduk dunia tinggal di kawasan terinfeksi Zika.


Apakah virus Zika itu? Virus Zika merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus, yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi pembawa virus Dengue. Penularannya sama seperti virus deman berdarah yaitu oleh gigitannya.

Awal mulanya Virus Zika ditemuan pada darah seekor monyet di sebuah hutan Zika di Uganda pada 1947. Kemungkinan nama zika diambil dari nama hutan itu. Kasus pertama dialami pada manusia terjadi Nigeria pada tahun 1968. Tetapi diabaikan oleh komunitas ilmuan karena dianggap tidak menimbulkan ancaman besar.

Penyakit Zika mulai diketahui di daerah khatulistiwa, Afrika dan Asia. Penyakit ini memiliki kaitan dengan deman kuning dan virus Nil Barat yang dibawa oleh flavivirus bawaan antropoda. Penderita yang tertular virus Zika biasanya akan menunjukkan gejala-gejala seperti demam, pusing, muncul ruam merah pada kulit, sakit pada persendian dan mata merah

Penderita yang terkena demam dengue biasanya dirawat melalui istirahat. Belum bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin. Virus Zika diduga menyebabkan kelainan pada janin. Membuat bayi cacat lahir dengan tengkorak tidak tumbuh sempurna alias Mikrosefalus. Kasus ini terjadi di Brazil, tercatat 1,400 kasus. Virus tersebut juga dikaitkan dengan Guillain-Barre, cacat saraf pada orang dewasa.

Bahkan beberapa waktu lalu pemerintah Brasil kerahkan 220.000 serdadu untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus tersebut. WHO mengatakan diperkirakan 1,5 juta orang di negara tersebut sudah terkena Zika. Merebaknya kasus Zika menjadi kewaspadaan nyata bagi penyelenggaraan Olimpiade Rio di Brasil.

Diperkirakan virus Zika kini sudah menyebar ke lebih 20 negara di Amerika Latin. Seperti di Brasil, Barbados, Kolombia, Ekuador, El Salvador, French Guiana, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Martinique, Meksiko, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname dan Venezuela. Di Inggris pun, Howard Carter telah menemukan virus Zika yang dibawa seekor nyamuk.
Sebuah laporan penelitian di tahun 2003 oleh J.G. Olson, T.G. Ksiazek, Suhandiman, dan Triwibowo menyebutkan bahwa virus Zika pun telah masuk Indonesia sejak tahun 1977-1978. Saat itu peneliti ‘menemukan’ adanya 30 pasien di RS Tegalyoso, Klaten, Jawa Tengah, yang menunjukkan gejala tertular virus zika.

Sedangkan Dr. Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute mengatakan, pihaknya menemukan virus ini saat terjadi wabah deman berdarah di Jambi pada Desember 2014 - April 2015.

Cara pencegahannya
* Hindarkan diri Anda dari gigitan nyamuk dengan memakai krim anti nyamuk.
* Selubungi tempat tidur bayi dengan kelambu agar terhindar dari gigitan nyamuk.
* Lengkapi lubang ventilasi rumah dengan kawat kasa.
* Ganti air di vas bunga atau bak mandi secara teratur.
* Minum banyak air putih dan cukup istirahat.
* Segera berkonsultasi ke dokter jika tubuh Anda menunjukkan gejala terjangkit virus

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Post a Comment