Pilihan Menarik Berpetualang ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Advertisement

Bagi pecinta alam yang suka berpetualang menikmati alam bebas, atau bosan dengan suasana hiruk-pikuk keramaian ibukota. Cobalah mencari suasana lain, yaitu mencoba berpetualang di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), karena lokasinya tidak begitu jauh dari Ibukota.


Taman Nasional Gunung Halimun Salak berada di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Hutan trovis ini merupakan hutan daratan rendah terbesar di pulau Jawa memiliki luas 113,000 hektar. Dihuni 61 spesies mamalia, 750 tumbuhan dan 250 jenis burung (sumber: Center for International Forestry Research (CIFOR). 

Termasuk salah satu yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya di Indonesia. Awal mulanya wilayah Gunung Halimun ditetapkan menjadi hutan lindung tahun 1924. Dan tahun 1935 diubah statusnya menjadi Cagar Alam Hutan Gunung Halimun. Kemudian pada 1992 ditetapkan menjadi Taman Nasional Gunung Halimun Salak.



Selain memiliki keanekaragaman frora dan fauna. Di kawasan Halimun terdapat beberapa lokasi wisata. Misalnya di Kampung Citalahab, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Terdapat desa wisata yang menawarkan: jungle trekking, hiking, tea walk, canopy trail.

Adapun yang menjadi salah satu favorit pengunjung di Kampung Citalahab adalah canopy trail atau jembatan gantung. Proyek hasil kerjasama pemerintah Indonesia dan Jepang itu diresmikan pada tahun 1998 oleh Dr. Ir. Muslimin Nasution, kala itu Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI.

Canopy trail ini berjarak sekitar 200 meter dari Stasiun Balai Penelitian Cikaniki. Memiliki panjang 125 meter, dan berada pada ketinggian 25 meter dari atas tanah yang ditopang oleh pohon-pohon besar. Dari canopy trail ini pengunjung dapat menikmati pemandangan hutan atau melihat satwa liar dari atas.


Selain itu di desa wisata ini pengunjung dapat menikmati suasana dan dinginnya air terjun. Misalnya di curug Sawer, curug Citamiang, curug Batu Ngampar, curug Pi’it dan curug Macan. Ada juga terasering 1001 undak, Tugu Eyang Cakrabuana, Perkebunan teh Nirmala.

Di kawasan TNGHS ini juga dapat ditemukan situs peninggalan zaman megalitik. Yaitu Candi Cibedug di Desa Citorek Barat, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Terdapat juga situs Gunung Batu dan Cadas Belang. Bahkan dipercaya mempunyai kekuatan spiritual sehingga banyak masyarakat dari luar berziarah.

Naik Gunung
Kegiatan wisata lain TNGHS adalah naik gunung. Terdapat beberapa gunung yang menarik untuk didaki misalnya: Gunung Halimun Utara (1.929 mdpl.), Gunung Botol (1.720 mdpl.), Gunung Sanggabuana (1.919 m dpl.), Gunung Kendeng Selatan (1.680 mdpl.), Gunung Halimun Selatan (1758 mdpl.), Gunung Puncak Salak 1 (2211 mdpl.), Gunung Puncak Salak 2 (2190 mdpl.).

Tetapi yang paling sering dan umum untuk mendaki adalah Puncak Gunung Salak 1 yang memiliki ketinggian 2.211 mdpl. Para pendaki gunung  terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan dan mengurus ijin pendakian di Kantor BTNGHS di Kabandungan, Sukabumi.


Sedangkan jalur pendakian ke Puncak Salak 1 yang relatif aman dan banyak digunakan melalui Javana Spa/Cangkuang, Cidahu – Simpang Kawah Ratu –Puncak Salak 1. Atau Pasir Reungit, Gunung Bunder – Kawah Ratu – Simpang Kawah/Puncak Salak –Puncak Salak 1.

Sebelum sampai ke puncak, di  lereng Gunung Salak ada juga obyek wisata Kawah Ratu. Tetapi di lokasi ini pengunjung harus berhati-hati untuk tidak terlalu lama di dekat sumber uap panas karena berbahaya terdapat gas beracun.
   
Rute
Untuk menuju ke Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Dari Jakarta waktu tempuh kurang lebih 3-5 jam dengan jarak 125 km. Melewati Tol Jagorawi keluar di Tol Ciawi, diteruskan ke arah Sukabumi. Di Parung Kuda belok kanan ke stasiun kereta Parung Kuda. Terus ke Kabandungan (Kantor Balai TNGHS) berlanjut ke  Cikaniki dan Citalahab.

Rute lain dari Jakarta dapat melalui Kota Bogor melalui Leuwiliang. Terus melewati Desa Nanggung,  Desa Curug Bitung, Desa Malasari. Berlanjut ke perkebunan teh Nirmala dan berakhir di Kampung Citalahab.

Kondisi jalan melalui kedua rute itu cukup menantang karena jalanan berbatu, luka liku dan naik turun. Disarankan tidak memakai kendaraan sejenis sedan. Atau kalau menggunakan sepeda motor tidak pendek alias ceper.


Jika traveler ingin mendapatkan banyak lokasi yang dikunjungi paling tidak membutuhkan tiga atau empat hari, lebih dari itu bagus. Pengunjung bisa tinggal di homestay Citalahab dengan harga terjangkau, atau bisa camping di ground camping  Danau Cisangku dan Kampung Ciwalen.

Karena di kawasan di TNGHS berhawa sejuk, disarankan untuk membawa jaket tebal. Persiapkan apa saja yang mungkin diperlukan. Mungkin Taman Nasional Gunung Halimun bisa menjadi pilihan bagi Anda yang suka berpetualangan menikmati alam bebas. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah referensi bagi pembaca.

0 komentar:

Post a Comment